Jakarta Tenggelam ??

Banjir Besar Ancam Jakarta Akhir Tahun
Ahli kebumian memperkirakan 25% wilayah Jakarta akan tenggelam. Masyarakat diminta waspada terkait pemanfaatan air tanah dan pembangunan gedung tinggi.
Pengajar Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Armi Susandi, MT mengungkapkan hal ini saat dihubungi Kamis (16/9).
"Jakarta berada di kawasan yang lebih rendah dibandingkan permukaan air laut. Tanpa aturan yang benar, wilayah Jakarta akan segera tenggelam.”
Sebagai contoh, dini hari tadi, Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, arah Ancol menuju Tanjung Priok sepanjang sekitar 103 meter ambles sedalam tujuh meter.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Edvin Aldrian, mengatakan, pada akhir tahun ini kota Jakarta berpotensi mengalami banjir besar. Bencana ini, menurut Edvin, disebabkan fenomena perubahan iklim yang terjadi pada tahun ini. "Pada 2010, musim kemarau telah berubah menjadi musim hujan sepanjang tahun," ujarnya pagi tadi.
Edvin menerangkan, saat ini suhu muka laut Samudera Hindia sangat tinggi, yakni dikisaran 29-30 derajat celsius. Air laut yang seperti direbus ini kata Edvin lebih cepat menguap--yang berpotensi menimbulkan angin kencang dan hujan deras. "Suhu normal bulan ini seharusnya 24-25 derajat celsius. Di atas 28 derajat celsius, sudah merupakan suhu awal tahun. Dan awal tahun adalah waktu langganan banjir Jakarta," katanya.
Suhu muka laut yang tinggi ini menurutnya membuat siklus Madden-Julian Oscillation (MJO) tidak normal. MJO adalah kondisi rendahnya tekanan udara di sekitar khatulistiwa sehingga membentuk kumpulan awan pembawa hujan. "Seharusnya MJO terjadi dalam siklus 90 hari, tapi saat ini--karena cepat menguap--menjadi 30 hari," Edvin memberi tahu.
Cuaca ekstrim ini kata dia membuat tanah di Ibukota menjadi jenuh. Tanah sudah tidak mampu lagi menampung curah hujan yang tinggi karena hujan terjadi terus menerus. Sementara sungai-sungai Jakarta bisa jadi tidak bisa mengalirkan airnya ke laut, karena air laut ternyata lebih tinggi volumenya. "Apalagi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis bahwa baru-baru ini pulau es sebesar Provinsi Jawa Barat telah mencair dan lepas dari Greenland, kutub Utara," tuturnya.
Edvin memprediksi jika ada banjir kiriman dari kota satelit, kemudian ditambah curah hujan tinggi, dan kucuran rob dari laut Utara, Jakarta bisa jadi tenggelam, meski tidak sebesar banjir 2007. "Warga harus waspada," himbaunya.
Dampak perubahan iklim global bagi Jakarta dijelaskan Edvin memang tidak sedahsyat gelombang panas yang menyerang Rusia atau banjir besar seperti di Pakistan belum lama ini. Prediksi dia pun baru sebatas prediksi, dan belum bisa dipastikan 100 persen. "Bencana bisa dicegah dengan cara menghitung MJO dua pekan sebelum terjadi perkiraan banjir, sehingga Jakarta terhindar banjir besar



Jakarta Akan Tenggelam Benarkah ??
Akibatnya, jalur dari Ancol ke Tanjung Priok terputus hari ini. Kejadian itu diduga akibat intrusi air laut.
“Tanah di Jakarta Utara makin tinggi penyerapan airnya karena eksplorasi air tanah. Masuknya air laut sudah begitu cepat ke daratan Jakarta. Ini sangat berbahaya,” kata Armi lagi.
Pada mulanya, tanah Jakarta padat. Namun tingginya konsumsi air tanah menyebabkan muncul rongga-rongga di dalam tanah. Selanjutnya, rongga itu diisi oleh air laut. Karena tingkat kepadatan berbeda dibandingkan sebelumnya, tanah Jakarta tidak sepadat dulu sehingga rentan ambles dan retak.
“Permukaaan Jakarta sejak dulu memang lebih rendah daripada permukaan laut. Namun penyerapan air laut menjadi sangat cepat saat ini,” kata Armi.
Ada dua alasan yang menyebabkan Jakarta akan segera tenggelam jika tidak ada perbaikan sistem, ungkap Armi. Pertama, tanah Jakarta memiliki beban bangunan yang begitu tinggi.
“Semakin tinggi bangunan, maka semakin besar kuantitas air yang dibutuhkan. Selain itu, kemungkinan besar tidak sanggup menahan beban karena tidak lagi padat.”
Kedua, eksploitasi air tanah yang berlebihan. Berdasarkan keterangan Armi, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Jakarta hanya mampu menyediakan 70% jumlah kebutuhan air masyarakat.
“Sisanya masyarakat sendiri yang mencari. Salah satunya dengan konsumsi air tanah." Yang terburuk, 25% wilayah Jakarta akan tenggelam di 2050, tandas Armi.
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Berita dan informasi is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger

jaket tenun | Pengobatan Jantung Koroner