Peringatan tragedi 11 September diperingati untuk yang kesembilan kalinya di Amerika Serikat. Perayaan tersebut digelar di Ground Zero di New York, Pentagon dan Pennsylvania.
Wakil Presiden AS Joe Biden dan Walikota New York Michael Bloomberg, ikut menghadiri peringatan tahunan ini. Dalam ritualnya, nama 2.752 korban yang tewas saat serangan 11 September, seluruhnya dibacakan.
Perayaan dimulai dengan paduan suara yang menyanyikan lagu kebangsaan AS. Lalu orang-orang menaruh foto keluarga mereka yang tewas saat dua pesawat yang dibajak ini menabrak menara kembar WTC.
Presiden AS Barack Obama sendiri mengikuti peringatan di Pentagon yang juga diserang oleh pesawat yang dibajak para militan.
Perayaan ketiga digelar di Shanksville, Pennsylvania, dimana pesaat keempat yang dibajak itarakan ke sebuah lapangan. Sehingga membuat total korban serangan ini mendekati 3.000 orang.
Idul Fitri dan Tragedi WTC
Tahun ini, Idul Fitri jatuh pada 10 September. Keesokannya, peringatan tragedi terorisme 11 September, yang mencoreng nama Islam di Amerika. Benarkah muslim akan merayakan tragedi itu?
Kelompok Islam di Amerika langsung mengambil langkah sigap mengamankan lokasi seputar masjid. Hari keluarga untuk Muslim di seluruh penjuru negara itu pun terpengaruh. Bahkan, komunitas Muslim Amerika terpikir untuk mengubah tanggal peringatan Idul Fitri.
Di Oklahoma, pejabat Islam di dua area metropolitan yang berbeda menyatakan takkan mengubah tanggal 10 September. Tetap saja, tak bisa menghilangkan kekhawatiran anggapan dari non-Muslim bahwa Islam sedang merayakan serangan teroris yang meruntuhkan menara kembar WTC New York itu.
Awal puasa jatuh pada 11 Agustus lalu. Sehingga, menurut hisab atau melihat bulan, bahkan berdasarkan perhitungan, lebaran tahun ini memang jatuh pada 10-11 September.
Khusus Amerika, Islamic Circle of North America yang biasanya mengadakan acara pada 1 dan 2 Syawal dalam penganggalan Islam itu, membuat keputusan baru. Mereka takkan mengadakan acara apapun ada 11 September, karena peringatan runtuhnya WTC atau yang dikenal dengan tragedi 9/11 itu.
Konsul Hubungan Amerika-Islam juga mengimbau masjid di penjuru Amerika untuk menata ulang sistem keamanan mereka. Jubir kelompok yang bermarkas di Washington tersebut, Ibrahim Hooper, memiliki perasaan yang tidak enak mengenai perayaan Idul Fitri di AS tahun ini.
"Ada kebencian terhadap Islam yang sedang terbentuk, terutama di internet, bahwa Muslim sedang merayakan 9/11. Hal ini jadi menakutkan," ujarnya, seperti dilansir NewsOK.
Di New York, salah satu pemuka agama Islam, Haroon Moghul mengatakan, umatnya di kota big apple itu takkan merayakan Idul Fitri sebagaimana biasanya. Mengingat banyak Muslim yang juga kehilangan keluarganya saat 9/11, maka peringatan mungkin lebih banyak mendoakan mereka yang tewas. "Itu hari yang mengharukan bagi semua orang, termasuk Muslim," ujarnya.
Kendati demikian, ia dan para pemuka agama Islam di Amerika lainnya tak ingin membuat banyak perubahan. Sehingga berkesan mereka juga menolak keberadaan Muslim di Amerika. Apalagi ada beberapa kritik yang ingin Islam memindahkan tanggal Idul Fitri. "Masalah ini takkan pernah selesai. Sama saja dengan merayakan Hari Natal dan 9/11 pada satu hari yang sama," papar Sekjen Islamic Society of North America yang bermarkas di Indiana, Safaa Zarzour.
Sedangkan anggota Islamic Council of Oklahoma, Sheryl Siddiqui mengatakan, banyak masjid akan merayakan Idul Fitri berdasarkan keputusan Konsul Fiqih Amerika Utara. Konsul ini terdiri dari beberapa akademisi Muslim yang menjadi penasihat agama untuk Amerika dan Kanada.
Beberapa kelompok telah menyatakan akan menantikan bulan untuk menentukan hari besar itu. Namun pada 2006, mereka pernah berkonsultasi dengan ahli astronom Islam untuk menentukan penanggalan bulan, sesuai kalkulasi umat Islam. Biasanya, konsul ini memperbaru per 10 tahun.
Jubir Islamic Society of Greater Oklahoma City Saad Mohammad berkata, umat Muslim di Masjid St Clair tetap merayakan pada 10 September. Namun mereka juga akan berdoa pada 11 Septembernya, guna menunjukkan pada komunitas Amerika tempat mereka bernaung.
"Tentu saja, kami tak memperingati 9/11. Kebetulan saja harinya jatuh berdekatan dengan peringatan tragedi itu," kata Saad. Lebih lanjut ia berkata, pihaknya akan meningkatkan keamanan pada saat itu, tanpa terlihat seakan menakuti umat Muslim di wilayahnya.
Presiden Islamic Society of Tulsa Houssam Elsoueissi juga mengatakan, wilayahnya akan memperingati pada 10 September. Ia juga sudah membahas masalah kedekatannya dengan peringatan 9/11. "Kami juga sedih, seperti masyarakat Amerika lainnya."
Kewaspadaan Muslim Amerika ini juga disebabkan kontroversial rencana pembangunan Park 51. Yakni sebuah masjid dan Islamic Center yang berjarak dua blok dari ground zero atau lokasi bekas berdirinya WTC. Rencana ini kontroversial dan mendapat banyak pertentangan serta kritikan tajam.
Berita terkait,, pembakaran Alquran