Motorola Droid Pro : Motorola mengalami kekacauan beberapa tahun terakhir, namun berhasil bangkit berkat Droid.
Perusahaan ini kemudian merilis sejumlah smartphone kaya fitur menggunakan sistem operasi (OS) Android.
Penawaran terbaru dari perusahaan ini adalah Droid Pro di mana ahli industri melihatnya sangat berpotensi mengancam BlackBerry.
CEO Motorola, Sanjay Jha mengatakan model itu diperuntukkan bagi pengguna bisnis. Smartphone itu memiliki layar sentuh 3,1 inci dan keypad QWERTY.
Model itu memiliki fitur keamanan yang kuat di mana hal itu sebelumnya menjadi kelemahan ponsel Android.
Selain itu, smartphone ini memiliki kemampuan menyapu data dari jarak jauh, apabila smartphone ini hilang atau dicuri. Namun, Droid 2 dan LG Ally yang rilis baru-baru ini telah menerapkan fitur serupa.
Pengguna Droid Pro juga dapat menghapus data pada kartu memori dari jarak jauh di mana fitur ini sebelumnya belum pernah ada.
Droid Pro juga mendukung teknologi Microsoft Exchange ActiveSync di mana teknologi ini diyakini mendekati teknologi push email RIM. Selain itu, Droid Pro juga mendukung standar GSM dan CDMA
Motorola Droid Pro Spesifikasi
Baterai
Li-Ion 1420 mAh
Stand-by sampai 320 jam (3G)
Talk time sampai 7 jam (3G)
Dimensi dan berat
119 x 60 x 11.7 mm
134 gram
Layar
TFT capacitive touchscreen, 16M colors
Fitur
Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
Document editor
Photo viewer/editor
Organizer
Voice memo/dial
Predictive text input
Ukuran layar
320 x 480 piksel, 3,1 inci
Memory
8 GB storage, 512 MB RAM, 2 GB ROM (internal)
microSD, up to 32GB, termasuk 8GB (kartu slot)
Konektivitas
3G HSDPA, 10.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n; DLNA
Bluetooth v2.1 with A2DP
USB microUSB v2.0
Kamera
5 MP, 2592?1944 piksel, autofocus, dual-LED flash
Video
D1 (720x480 piksel)
OS
Android OS, v2.2 (Froyo)
Browser
HTML
Radio
FM radio
GPS
Ada, A-GPS support
Seperti diketahui, pangsa pasar BlackBerry terus tergerus semenjak produk-produk berbasis Google Android muncul ke pasar dan menggerogotinya. Dari temuan Nielsen pada bulan Agustus, sistem operasi Android berhasil menguasai 32 persen pangsa pasar dalam enam bulan terakhir dengan market size 1,7 juta unit di Amerika Serikat. Sementara popularitas Apple iOS dan BlackBerry OS seakan sudah mentok di posisi kedua. Masing-masing mengantungi 26 persen dan 25 persen.
Meskipun begitu, secara total RIM tetap memimpin pasar secara total. BlackBerry masih juara bertahan. Pasalnya, RIM selalu mengandalkan layanan korporatnya, BlackBerry Enterprise Server (BES), yang mana infrastruktur tersebut belum dipunyai kompetitor-kompetitor terdekatnya.
Sekarang, RIM tak bisa bernapas lega lagi. Kemungkinan pangsa pasar itu juga akan digerus oleh Motorola. Didukung banyaknya aplikasi pihak ketiga, kemungkinan Motorola benar-benar akan mengancam posisi RIM sebagai penyedia layanan enterprise.
Motorola menyadari hal tersebut dan Droid Pro diyakini akan menandai keruntuhan BlackBerry. Dilansir TG Daily, Kamis 7 Oktober 2010, Droid Pro memiliki fitur keamanan ekstra, manajemen telepon jarak jauh, dan enkripsi data. Kurang lebih serupa seperti BES.
Namun, Motorola tak mau terburu-buru. Produsen asal Amerika Serikat itu masih merahasiakan beberapa fitur andalan Droid Pro hingga diluncurkan November mendatang. Belum ada keterangan resmi dari perusahaan terkait harganya.